Diet menjadi salah satu pilihan untuk menurunkan berat badan. Sepanjang tahun 2019, ada sejumlah diet yang masuk peringkat lima besar sebagai diet yang paling banyak dilakukan dan diperbincangkan.
Walau secara ilmiah efektivitas sejumlah diet masih menjadi perdebatan di kalangan pakar kesehatan, namun diet tetap banyak dilakukan oleh sejumlah orang.
Berikut adalah sederet diet yang paling terkenal sepanjang tahun 2019.
1. Diet karbo
Foto: Istockphoto/ MielPhotos2008 Diet karbo merupakan salah satu diet yang mengharuskan pengikutnya untuk mengurangi bahkan menghindari gula dalam bentuk apapun, menyerupai gula pasir hingga nasi.
Sebagai pasokan nutrisi dari tubuh, diet ini hanya membolehkan konsumsi 20-50 gram karbohidrat sehari atau konsumsi karbohidrat kurang dari 130 gram per hari bagi pemula.
Sedangkan nutrisi utamanya didapat melalui asupan telur, daging dan lemak.
Namun, diet ini dinyatakan tidak kondusif untuk sebagian orang. Kepala Divisi Organisasi Organisasi di Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, diet rendah karbohidrat hanya untuk mereka yang terkena sindrom metabolik, yakni lingkar perut di atas 90 cm (pria) dan 80 cm (wanita).
Lalu, diet ini juga hanya disarankan untuk orang yang tekanan darahnya di atas 130/85 mmHg, HDL kolestrol di bawah 40 (laki-laki) dan 50 (wanita), trigliserida di atas 150 dan gula darah puasa di atas 100.
2. Diet telur
Foto: Istockphoto/ DianaLundin Diet telur hanya boleh dilakukan maksimal selama 14 hari, alasannya adalah peserta diet hanya boleh mengonsumsi telur dan minum air yang kandungan kalorinya nol, menyerupai air putih.
Walaupun mengonsumsi karbohidrat, syaratnya dilarang terlalu banyak dan tak mengandung gula alami yang berlebihan. Contoh sumber karbohidrat yang disarankan adalah kentang kukus atau alpukat.
Karena tidak disarankan makan karbohidrat menyerupai nasi atau roti, diet ini tak 'mengenal' waktu sarapan, makan siang serta makan malam. Peserta boleh mengonsumsi telur dan air kapanpun jikalau lapar. Batasannya yakni konsumsi maksimal seribu kalori sehari.
Namun, komunitas medis menyatakan diet ini tidak kondusif walau sejumlah kalangan menyebutnya efektif untuk menurunkan berat tubuh.
Studi dalam American Journal of Clinical Nutrition memberikan, diet ini memang membantu menginduksi perasaan kenyang dan menurunkan berat tubuh namun tidak sehat. Efek sampingnya mampu menciptakan seseorang kekurangan energi selesai penipisan karbohidrat dengan tanda-tanda lemas, sakit kepala dan sulit berkonsentrasi.
Selain itu, diet ini juga sanggup memicu kolesterol tinggi kalau pelaku diet makan kuning telur lebih dari 3 butir sehari.
3. Diet Mediterania
Foto: falovelykids/Pixabay Banyak orang yang menganggap kalau diet Mediterania ialah istilah untuk diet, padahal diet ini yaitu tumpuan makan orang-orang di daerah Mediterania.
Sebagai sebuah 'tradisi', diet Mediterania menjadi diet populer yang paling sehat alasannya menekankan konsumsi kuliner tinggi omega-3 dan lemak sehat menyerupai ikan, minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan dan sayuran. Walau begitu, diet ini juga mengonsumsi karbohidrat secara seimbang.
Pola makan diet ini bagus untuk kesehatan usus sebab meningkatkan bateri baik sebesar tujuh persen, melindungi badan terhadap stres dan peradangan oksidatif.
Bagi para wanita pasca-menopause, diet ini berdampak nyata untuk massa otot dan kesehatan tulang.
Agar manfaat sehat yang dirasakan lengkap, jago gizi asal Amerika Serikat Liz Weinandy menyerupai dilansir Livescience menyarankan pelaku diet baiknya tidak melupakan olahraga.
4. Diet ala penyanyi K-Pop IU
Foto: morgueFile/pippalou Bagi penggemar K-Pop, nama penyanyi IU sanggup jadi tak abnormal lagi. Saking populernya, diet yang dilakukan oleh IU juga ikut terkenal.
Penyanyi IU menjalani diet dengan cara makan satu apel untuk sarapan, dua ubi elok untuk makan siang dan segelas susu protein untuk makan malam. Ia menjalani diet ini selama 3 hari dengan tujuan agar tubuhnya tetap langsing.
Dokter seorang ahli gizi klinik Inge Permadhi mengatakan, diet ini mampu menurunkan berat tubuh karena jumlah kalori yang masuk ke badan tidak hingga 500 kalori per hari.
Namun, beliau tidak menganjurkan pelaku diet menerapkannya lebih dari tiga hari sebab sanggup membahayakan kesehatan.
5. Diet ornish
Foto: Platus/Pixabay
Seperti namanya, diet ini dipopulerkan oleh Dean Ornish yang berprofesi sebagai dokter.
Diet ini berfokus pada konsumsi makanan nabati ibarat biji-bijian, kacang-kacangan, buah dan sayur. Pelaku diet masih boleh mengonsumsi putih telur, produk kedelai dan susu tanpa lemak asalkan dalam jumlah terbatas.
Menurut Ornish, diet ini sanggup membantu menghambat perkembangan penyakit mirip penyakit jantung, diabetes dan kanker prostat.
Namun, hebat kesehatan menyerupai dilansir Healthline mengingatkan, diet ini sangat rendah lemak sehat, yaitu kurang dari 10 persen dari total asupan harian yang dianjurkan. Padahal rekomendasi sehat konsumsi lemak sekitar 20-35 persen untuk menjaga kesehatan.
Selain itu, mengeliminasi daging dan produk kuliner hewani dari referensi makan harian mampu meningkatkan risiko kekurangan nutrisi tamat berkurangnya asupan nutrisi penting ibarat protein, kalsium, vitamin B12 dan zinc.
Posting Komentar
Posting Komentar