Ads 720 x 90

Fiksioner Free Blogger Theme Download

[New Update] Produksi Stabil, Fao: Ri Mampu Jadi Pemasok Pangan Hasil Laut Dunia

Ilustrasi: Nelayan membongkar muat ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Samudera, Banda Aceh, Aceh. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/wsj.

Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menilai bahwa Indonesia mempunyai peluang sebagai pemasok pangan dunia, terutama hasil laut, seiring tingkat produksi yang masih stabil di tengah wabah Virus Corona gres atau COVID-19.

"Dengan tingkat produksi maritim yang stabil Indonesia sanggup menjadi food supply dunia, terutama ikan," ujar National Project Officer, Indonesian Seas Large Marine Ecosystem (ISLME)-FAO Muh Lukman dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.

Namun, lanjut ia, Indonesia harus terlebih dulu menunjukkan doktrin bahwa produk yang dihasilkan tidak tercemar COVID-19. Oleh alasannya itu, pemerintah harus sanggup menjamin bahwa nelayan yang Indonesia tidak terpapar COVID-19.

"Untuk meyakinkan itu butuh suatu lembaga yang mampu meyakinkan, ini untuk masuk ke pasar internasional. Kita harus jaminkan produk yang bersih dan sehat," ucapnya.

Di sisi lain, dia menambahkan, diperlukan relaksasi antar-negara terkait ekspor dan impor produk kuliner. Dengan demikian diharapkan juga instrumen kebijakan dari semua pihak terkait.

"Ada usul signifikan. Indonesia sanggup menjadi lumbung pangan dunia. Distribusi menjadi tantangan di global, harus ada janji untuk dimudahkan, diperlukan ada akad di setiap negara," katanya.

Dalam kesempatan sama, Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) M Zulficar Mochtar menyatakan optimisme nelayan untuk tetap melaut di tengah pandemi COVID-19 masih tinggi.

"Sejauh ini kami memantau bahwa untuk perikanan tangkap RI, potensi produksi perikanan kita belum turun signifikan. Artinya, ada optimisme untuk tetap melaut dan meningkatkan produksi," ujarnya.

Ia mengemukakan bahwa prognosa untuk triwulan kedua tahun ini potensi perikanan tangkap dari laut sekitar 1,67 juta ton.

Dari sisi perizinan kapal, lanjut dia, semenjak Januari sampai dikala ini ada 634 Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), 1.872 Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI), dan 122 Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) yang dikeluarkan.

"Ini lebih tinggi dibanding rata-rata tahun sebelumnya. Artinya ada optimisme," kata Zulficar menegaskan.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter