Liputan6.com, Jakarta Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menilai bahwa Indonesia memiliki peluang sebagai pemasok pangan dunia, terutama hasil laut, seiring tingkat produksi yang masih stabil di tengah wabah Virus Corona gres atau COVID-19.
"Dengan tingkat produksi bahari yang stabil Indonesia mampu menjadi food supply dunia, terutama ikan," ujar National Project Officer, Indonesian Seas Large Marine Ecosystem (ISLME)-FAO Muh Lukman dalam diskusi daring menyerupai mengutip Antara di Jakarta, Rabu (15/4/2020).
Namun, lanjut ia, Indonesia harus terlebih dulu menawarkan akidah bahwa produk yang dihasilkan tidak tercemar COVID-19. Oleh alasannya adalah itu, pemerintah harus mampu menjamin bahwa nelayan yang Indonesia tidak terpapar COVID-19.
"Untuk meyakinkan itu butuh suatu forum yang sanggup meyakinkan, ini untuk masuk ke pasar internasional. Kita harus jaminkan produk yang bersih dan sehat," ucapnya.
Di sisi lain, dia menambahkan, diharapkan relaksasi antar-negara terkait ekspor dan impor produk kuliner. Dengan demikian diperlukan juga instrumen kebijakan dari semua pihak terkait.
"Ada permintaan signifikan. Indonesia mampu menjadi lumbung pangan dunia. Distribusi menjadi tantangan di global, harus ada komitmen untuk dimudahkan, diperlukan ada komitmen di setiap negara," katanya.
Perikanan Tangkap
Dalam kesempatan sama, Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) M Zulficar Mochtar menyatakan optimisme nelayan untuk tetap melaut di tengah pandemi COVID-19 masih tinggi.
"Sejauh ini kami memantau bahwa untuk perikanan tangkap RI, potensi produksi perikanan kita belum turun signifikan. Artinya, ada optimisme untuk tetap melaut dan meningkatkan produksi," ungkapnya.
Ia mengemukakan bahwa prognosa untuk triwulan kedua tahun ini potensi perikanan tangkap dari maritim sekitar 1,67 juta ton.
Dari sisi perizinan kapal, lanjut dia, semenjak Januari sampai saat ini ada 634 Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), 1.872 Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI), dan 122 Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) yang dikeluarkan.
"Ini lebih tinggi dibanding rata-rata tahun sebelumnya. Artinya ada optimisme," kata Zulficar menegaskan.
Posting Komentar
Posting Komentar